Gara-gara Stalking
By: Ayu
Auliyah
Di
suatu malam, ada dua orang perempuan sedang saling mengirim direct message melalui
instagram. Mereka adalah Yulia dan Lia. Saat itu sudah malam dan Lia belum bisa
tertidur, dia masih sibuk dengan hpnya, scrolling stroy instagram. Biasanya,
kalau Lia scrolling sampai larut malam, artinya dia akan tidur bergadang dan
pikirannya sedang galau.
Iyah
dia galau, karena apalagi kalau bukan soal cowok. Dia teringat beberapa hari
lalu, dia berbicara dengan seorang cowok yang tinggal tidak jauh dari rumahnya.
Cowok itu baik dan murah senyum. Dia pernah menyapa Lia saat mau berangkat
kerja dan sedang turun hujan. Dia berkata " hujan teh" tapi Lia hanya
tersenyum dan berlalu sambil mengayuh sepedanya. Sejak saat itu diam-diam Lia
memperrhatikannya dari jauh.
Semetara
scrolling, Lia melihat temannya masih aktif online. Lia memutuskan untuk
menyapanya.
Direct
message instagram
Lia :
" hai Yulia, lagi apa, pengen curhat dong."
Yulia
: " lagi, promosiin jualan say. boleh :) "
Lia :
" Yul, aku naksir cowok. Dia tinggal tidak jauh dari rumahku. Terus aku
diam-diam stalking dia terus. Aku takut, dia bakal tau aku stalking dia.
Aku salah yah stalking kayak gitu?"
Yulia
: " ih wajar kok. Aku juga suka stalking..hahaha.. udah kenalan belum?
"
Lia :
" belum kenalan, cuma pernah di sapa dia aja, dan pernah ngobrol sebentar
sekedar minta daun jambu dan buah jambu di pohon halaman rumahnya. Hehe"
Yulia
: " Coba deh, Lia mulai minta sama Allah, karena Allah yang
membolak-balikan hati manusia. Jadi kalau kamu suka seseorang, mintanya sama
Allah. Berdoa nya kayak ngobrol aja"
Lia :
" Iyah, aku kadang kalau teringat berdoa in dia.. tapi aku ragu, doain gak
yah? tapi aku takut, Yul. Kalau terlalu berharap, nanti sakit bangat
jadinya."
Yulia:
" Jangan berharap pada manusia. Kalau kamu inget seseorang kirimin
al fatihah buat orang itu!"
Lia :
"iyah yah Yul bener kita nggak boleh berharap pada manusia, berharapnya
pada Tuhan saja. Wah. emangnya bakal kesambung klo baca al fatihah?, ku kira
untuk yang meninggal aja Yul baca Al fatihah."
Yulia:
" Terus minta sama Allah, kalau memang jodoh minta didekatkan kalau bukan
jodoh, minta jangan sampai kamu patah hati. Iyah, alfatihah bukan cuma buat
orang yang udah meninggal aja kok, buat semua nya"
Lia:
" Hooo.. MasyaAllah, Insya Allah deh Yul .. Terima Kasih yah.
Yulia
: " Iyah Lia"
Lia :
" Sekarang aku mencoba ngga akan stalking dia lagi"
Yulia
: " Aku kalau stalking parah. Bisa sampai stalking mantan-mantannya..
hahaha "
Lia :
" ahaha...samapai segitu detail yah ..ahahah. Terkadang aku kalau udah
stalking gitu, aku jadi tau gaya hidup dia kayak gimana, hobi dia apa.. cocok
ga yah.. ahaha"
Yulia
: " wajar kok Lia, stalking gitu. Tapi sebelum kamu jatuh cinta kamu juga
harus siap dengan patah hati sih. Tapi, minta sama Allah jangan sampai lukanya
mendalam "
Lia :
" oh iyah, siap Yul"
Yulia
: " semangat yah, Lia "
Lia :
" iyah Yul. Terima kasih udah mau balas curhatku "
Lia
mengirimkan emoticon love dan hug ke temannya yang baik itu. " Selamat
istirhat yah Yul"
Yulia
: " Iyah, Lia . Iyi geceler (selamat malam), emoticon love dan hug.
Usai
bercerita dengan temannya, Lia sedikit merasa senang, tapi tetap Lia merasa
bersalah sudah stalking dia diam-diam.
Beberapa
hari kemudian, di hari Minggu Lia berencana bersepeda mengelilingi perumahan,
sudah cukup lama juga Lia tidak rutin bersepeda, tapi kali ini alasannya lain,
satu hal yang paling Lia suka, bersepeda sambil lewat depan rumahnya. Tepat
pukul setengah tujuh pagi, Lia sudah siap dengan style olahraga, jaket, topi,
baju olahraga dan sepatu olahraga. Baru saja mendorong sepeda beberapa langkah,
Mama memanggil Lia.
Mama :
“Tumben jam segini udah seger wangi , memangnya mau kemana?”
Lia : “
Ya mama, udah kece gini masih di tanya, mau gowes sepedah dong”
Mama :
“ tapi kok wangi amat, nanti juga keringatan wanginya jadi hilang nanti”
Lia :
“ Yah mah, gak apa dong, sekali-sekali. Daripada Lia di rumah tiduran aja,
mending aku olahraga biar sehat.”
Mama :
“ memangnya mau sepedahan kemana? “
Lia :
“ keliling kompleks perumahan aja , Mah”
Mama :
“ yaah, kirain bakal jauh kemana… kalau gitu mama nitip boleh? Biar kamu tambah
sehat, sepedahannya agak jauh gak apa yah?”
Lia :
“ Yah mamah, boleh deh. Tapi Lia keliling komplek dulu ya, abis itu baru beliin
pesanan mama.
Mama :
“ Oke Nak, titip beliin sayur dana yam sekilo yah!”
Lia :
“ Siap mah, Lia pergi dulu… Assalamu alaikum …”
Mama :
“ Waalaikum salam”
Lia
pun, mulai mengowes sepedahnya. Dia berkeliling sebanyak lima kali putaran.
Tapi di jalan, dia tidak melihat tanda-tanda orang yang dia suka keluar rumah,
mungkin dia masih tidur. Dan Lia pun bergegas menuju warung yang jaraknya
lumayan jauh dari perumahan.
Sesampainya
di warung, Lia memesan sekilo ayam broiler di potong 8 bagian lalu memilih
sayuran. Saat akan membayar, tiba-tiba seorang cowok charming dengan senyum
manis memakai baju bergaris berjalan kearah penjual. Pucuk dicinta ulam pun
tiba, Lia tiba-tiba salah tingkah sampai jatuhin bawang bombai yang dia pegang.
“ Eh,
ada dia.duh, malu, sampai jatuhin bawang bombai…mudah-mudahan dia nggak lihat..
btw Sapa jangan yah? Senyum dikit boleh kali yah, kaku banget gue” ucap Lia
dalam hati.
Lia :
“ hatur Nuhun, Pak “ Lia lalu membayar dan pergi terburu-buru. Sementara cowok
yang Lia naksir sibuk memilih sayur. Lia tidak sempat menyapanya.
Dengan
buru-buru, Lia pulang ke rumah dan segera menggambil Hapenya. Lia mulai
stalking instagram cowok charming yang dia suka, ternyata instagramnya telah di
private. Semacam patah hati Lia rasanya. Lia berspekulasi mungkin dia tidak
suka dengan Lia.
Sementara
itu, cowok charming yang Lia suka bernama Rio. Sudah tahu sejak beberapa lama
kalau Lia stalking instagramnya. Dan tadi pagi, ketika Lia berkeliling dengan
sepedanya Rio sempat melihat Lia, maka dari itu Rio mengikutinya.
Jadi intinya siapa yang stalking siapa nih?