Jumat, 31 Agustus 2012

puisi



” Jangan terlalu diam, nanti ada luka yang tertawa riang dan hening yang menangis terlalu dalam “

- @andina27 -



Ada orang yang tak tahu kalau dia itu sebenarnya terluka, padahal sekian bisik hingga teriakan sekitar sudah lalu lalang di telinga. Bebal dia tidak percaya apapun yang merambat lewat suara. Yang di dengarkan cuma detak jantung sendiri. “Selama masih berdenyut, apa itu Luka?”, ungkapnya.

Berjalan terus, terus, terus, dan terus. “Mana Luka? Tak ada.. aku baik-baik saja”. Hingga ia bertemu cermin, sebesar tubuhnya.

Lalu di dapati pantul bayangan diri, dia mengenalkannya pada Luka yang dia anggap tidak ada. Mengingatkan kalau sakit, itu juga sebuah rasa.

Kenali sakitmu, lalu kau bisa menyembuhkannya. Kalau pura-pura lupa, perlahan-lahan mati semua rasa.



-Rahne Putri-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar