Hal yang harus kusadari,
bila keadaan meminta aku mundur, menghindar dan gak ngekor lagi
aku harus segera mundur.
Aku bukanlah siapa-siapa.
Tapi yah sudahlah,
hanya gak ingin bikin mood orang jadi bete dan kesel.
Minggu, 27 Agustus 2017
Sabtu, 26 Agustus 2017
sepengga lirik lagu
namun bila kau ingin sendiri,
cepat-cepatlah sampaikan kepadaku
agar ku tak berharap
dan buat kau bersedih ...
( Payung teduh - Akad )
cepat-cepatlah sampaikan kepadaku
agar ku tak berharap
dan buat kau bersedih ...
( Payung teduh - Akad )
Sabtu, 19 Agustus 2017
ketika sedang berada pada masalah yang tak kunjung selesai.. terasa sempit untuk berpikir dengan tenang.. semua masalah mengerumuni pikiran saya..
seharusnya saya mengingat untuk tarik nafas dengan lebih santai. mencari dan merasakan udara sekitar lalu menikmati udara yang kuhirup masuk kedalam celah bagian tubuhku.
ingatkan diri untuk tetap rileks. ( mengatur nafas )
tarik napas yang dalam dan nikmati,
Alhamdulillah
Tuhan dan dunia telah berbaik hati membagikan oksigen secara gratis untukku.
kuatkan diri..
seharusnya saya mengingat untuk tarik nafas dengan lebih santai. mencari dan merasakan udara sekitar lalu menikmati udara yang kuhirup masuk kedalam celah bagian tubuhku.
ingatkan diri untuk tetap rileks. ( mengatur nafas )
tarik napas yang dalam dan nikmati,
Alhamdulillah
Tuhan dan dunia telah berbaik hati membagikan oksigen secara gratis untukku.
kuatkan diri..
Jumat, 11 Agustus 2017
Suatu ketika di siang hari. Saat sedang di jalan dengan menumpangi sebuah angkot berwarna hijau.
Siang itu menuju sore, jalan raya terlihat padat merayap. Angkot yang kutumpangi saat itu agak lowong (luas) dikarenakan sebagian penumpang anak sekolah telah turun ditempat tujuan mereka. Hanya ada tiga orang perempuan yang sedang duduk di kursi belakang. sementara, di ,ursi depan ada seorang bapak sopir angkot yang sedikit ngomel-ngomel karena penumpang2 siswi yang baru turun membayar angkot dengan uang recehan, lalu disebelah kursi pak sopir ada dua orang siswa sedang asyik berbincang.
Jalanan sore itu terlihat padat merayap. terlihat seorang perempuan berwajah cantik berkulit putih dengan rambut panjang sebahu tertutup topi mencoba mengejar angkot yang kutumpangi. Sekilas, aku melihat perempuan itu mengejar angkot yang kutumpangi. berhubung macet dan angkot berjalan dengan lambat. Pak sopir sesekali mengintip kearah belakang. lalu bergumam
" aduh neng, kok cantik bangat sih kamu neng " ujar bapak sopir.
aku yang duduk di kursi belakang supir mau ga mau mendengar ucapan pak sopir, lalu ku lihat dengan baik-baik ke arah penumpang yang baru saja naik ke angkot.
" permisi, numpang ngamen maksud saya disini hanya untuk mengamen mencari rejeki ... "
Perempuan cantik itu lalu menceritakan maksud dirinya untuk mengamen. bermodal gitar, suara yang lumayan dan tentu wajah cantiknya dia mulai bernyanyi.
gumamku dalam hati " duh, kamu cantik banget sih pengamen... tapi kok ngamen dan nyanyiin lagu itu.. " sambil ku perhatikan wajahnya, tak ada terlihat tato ataupun tindik di kuping maupun hidungnya. Aku sedih, apa lebih baikaku memberinya uang? ... eheum ... tapi nanti kalau kuberi uang, dia bakal ngamen terus gak mau cari kerjaan/ penghasilan/rejeki yang lebih baik.. dan kuputuskan untuk tidak memberikan receh saat itu. maafkan aku pengamen.
Lagu yang dia nyanyikan pun selesai. kulihat ekspresi nya yang sedikit kecewa ketika aku tidak memberinya receh. Ku berharap,semoga pengamen itu mendapat rejeki yang lebih baik .
Pangemen tersebut pun segera turun dari angkot, dan kulihat di depannya seorang laki-laki berpenampilan punk memanggilnya dan mengajaknya mencari angkot yang lebih ramai penumpangnya.
kudengar kembali pak sopir yang mengomentari pengamen yang baru saja mengamen diangkotnya.
" Duh neng, cantik-cantik kok mau dipengaruhi sama orang-orang kayak gitu ? ... " ujar pak sopir sambil sesekali menengok ke kaca spion dan penumpang disekitarnya. dua siswa yang duduk di sebealah pak sopir sesekali menengok ke arah pengamen cewek tadi yang sudah mulai jauh.
" yang kayak gitu pasti sudah tidak perawan lagi... " dalam hatiku ... " wess si bapak ceplas ceplos yah.. " anak-anak siswa di sebelahnya hanya bengong. pak sopir kembali berkomentar
" kalau punya aku anak cewek macam itu, sudah kugantung dia ! " ... mendengar komentar itu aku kaget dan tertawa, dua siswa yang duduk di depan hanya melihatku dengan heran.
pak sopir mengulang kata-katanya setelah mendapat tanggapan dari siswa di sampingnya " santai aja pak!" ...
" kalau aku punya anak cewek macam itu bakal ku gantung kakinya.. biar tidak keluyuran.. ., hai jang , bapak juga dulu punya anak seumuran dengan kau, dan syukurnya sekarang anak bapak sudah kuliah di salah satu perguruan tinggi terbaik .. jang nanti kamu harus pintar yah. biar nanti bisa kuliah di sekolah negeri terbaik " ujar bapak sopir.
aku yang duduk dibelakang memperhatikan percakapan mereka dengan baik. bapak sopir kayak gini, bagus yah ingat keluarga ingat anak. sangat bangga punya anak berprestasi.
dan akupun inget ketika aku mau anik angkotnya pak sopir meminta agar penumpang yang udah lebih dulu duduk untuk mengalah memberikan kursi terdekat dari pintu. kan biasanya, suka susah yah dapat kursi yang deket dengan pintu kalau penumpangnya padat maunya semua merapat ke dekat pintu.
Yah bersyukur, kalau masih banyak orang baik. ntah kenapa belakangan ini aku agak parno ama angkot banyak hal negatif yang kudengar. tapi walau sedikit khawitir yang tetap butuh sarana angkutan umum juga toh...
Eh tapi aku jadi kepikiran. tentang pengamen perempuan itu. gimana kalau mungkin saja dia melakukan itu karena niat membantu atau sedang mencari pengalaman? .. bisa jadi... hehe
(wkwkw .. tolong tekek kepalaku) ...sebaiknya jangan berburuk sangka, ada baiknya bila ingin tahu tanyakan langsung aja ama pengamennya.
Siang itu menuju sore, jalan raya terlihat padat merayap. Angkot yang kutumpangi saat itu agak lowong (luas) dikarenakan sebagian penumpang anak sekolah telah turun ditempat tujuan mereka. Hanya ada tiga orang perempuan yang sedang duduk di kursi belakang. sementara, di ,ursi depan ada seorang bapak sopir angkot yang sedikit ngomel-ngomel karena penumpang2 siswi yang baru turun membayar angkot dengan uang recehan, lalu disebelah kursi pak sopir ada dua orang siswa sedang asyik berbincang.
Jalanan sore itu terlihat padat merayap. terlihat seorang perempuan berwajah cantik berkulit putih dengan rambut panjang sebahu tertutup topi mencoba mengejar angkot yang kutumpangi. Sekilas, aku melihat perempuan itu mengejar angkot yang kutumpangi. berhubung macet dan angkot berjalan dengan lambat. Pak sopir sesekali mengintip kearah belakang. lalu bergumam
" aduh neng, kok cantik bangat sih kamu neng " ujar bapak sopir.
aku yang duduk di kursi belakang supir mau ga mau mendengar ucapan pak sopir, lalu ku lihat dengan baik-baik ke arah penumpang yang baru saja naik ke angkot.
" permisi, numpang ngamen maksud saya disini hanya untuk mengamen mencari rejeki ... "
Perempuan cantik itu lalu menceritakan maksud dirinya untuk mengamen. bermodal gitar, suara yang lumayan dan tentu wajah cantiknya dia mulai bernyanyi.
gumamku dalam hati " duh, kamu cantik banget sih pengamen... tapi kok ngamen dan nyanyiin lagu itu.. " sambil ku perhatikan wajahnya, tak ada terlihat tato ataupun tindik di kuping maupun hidungnya. Aku sedih, apa lebih baikaku memberinya uang? ... eheum ... tapi nanti kalau kuberi uang, dia bakal ngamen terus gak mau cari kerjaan/ penghasilan/rejeki yang lebih baik.. dan kuputuskan untuk tidak memberikan receh saat itu. maafkan aku pengamen.
Lagu yang dia nyanyikan pun selesai. kulihat ekspresi nya yang sedikit kecewa ketika aku tidak memberinya receh. Ku berharap,semoga pengamen itu mendapat rejeki yang lebih baik .
Pangemen tersebut pun segera turun dari angkot, dan kulihat di depannya seorang laki-laki berpenampilan punk memanggilnya dan mengajaknya mencari angkot yang lebih ramai penumpangnya.
kudengar kembali pak sopir yang mengomentari pengamen yang baru saja mengamen diangkotnya.
" Duh neng, cantik-cantik kok mau dipengaruhi sama orang-orang kayak gitu ? ... " ujar pak sopir sambil sesekali menengok ke kaca spion dan penumpang disekitarnya. dua siswa yang duduk di sebealah pak sopir sesekali menengok ke arah pengamen cewek tadi yang sudah mulai jauh.
" yang kayak gitu pasti sudah tidak perawan lagi... " dalam hatiku ... " wess si bapak ceplas ceplos yah.. " anak-anak siswa di sebelahnya hanya bengong. pak sopir kembali berkomentar
" kalau punya aku anak cewek macam itu, sudah kugantung dia ! " ... mendengar komentar itu aku kaget dan tertawa, dua siswa yang duduk di depan hanya melihatku dengan heran.
pak sopir mengulang kata-katanya setelah mendapat tanggapan dari siswa di sampingnya " santai aja pak!" ...
" kalau aku punya anak cewek macam itu bakal ku gantung kakinya.. biar tidak keluyuran.. ., hai jang , bapak juga dulu punya anak seumuran dengan kau, dan syukurnya sekarang anak bapak sudah kuliah di salah satu perguruan tinggi terbaik .. jang nanti kamu harus pintar yah. biar nanti bisa kuliah di sekolah negeri terbaik " ujar bapak sopir.
aku yang duduk dibelakang memperhatikan percakapan mereka dengan baik. bapak sopir kayak gini, bagus yah ingat keluarga ingat anak. sangat bangga punya anak berprestasi.
dan akupun inget ketika aku mau anik angkotnya pak sopir meminta agar penumpang yang udah lebih dulu duduk untuk mengalah memberikan kursi terdekat dari pintu. kan biasanya, suka susah yah dapat kursi yang deket dengan pintu kalau penumpangnya padat maunya semua merapat ke dekat pintu.
Yah bersyukur, kalau masih banyak orang baik. ntah kenapa belakangan ini aku agak parno ama angkot banyak hal negatif yang kudengar. tapi walau sedikit khawitir yang tetap butuh sarana angkutan umum juga toh...
Eh tapi aku jadi kepikiran. tentang pengamen perempuan itu. gimana kalau mungkin saja dia melakukan itu karena niat membantu atau sedang mencari pengalaman? .. bisa jadi... hehe
(wkwkw .. tolong tekek kepalaku) ...sebaiknya jangan berburuk sangka, ada baiknya bila ingin tahu tanyakan langsung aja ama pengamennya.
Langganan:
Postingan (Atom)