aku si lambat, dan aku butuh waktu untuk mencerna ... sudihkah kau menungguku
Minggu, 30 Mei 2021
Rabu, 26 Mei 2021
Selasa, 25 Mei 2021
CERPEN
SEPATU PESTA
Oleh :
Ayu Auliyah
Tidak lama lagi, akan diadakan
acara besar di keluargaku. Adikku tidak
lama lagi akan menikah. Bagiku tidak apa mesti terlangkah siapa yang lebih dulu
bertemu jodoh, yang silahkan menikah. Aku sebagai kakak, cukup senang bisa
membantu dalam urusan mereka, kebetulan aku adalah seorang designer. Kali ini
aku dapat tugas untuk mendesain undangan dan mendesain souvenir pernikahan,
lumayan aku dapat pengalaman karena desainku akan dicetak nantinya. Sebulan
lagi acara akan diadakan. Tapi aku dan bapak masih sibuk menyiapkan undangan
yang sudah dicetak dipacking bungkus plastic.
Tidak hanya sibuk dengan
undangan, baju pestaku masih dalam bentuk kain belum dijahit. Aku mencari
referensi yang aku inginkan untuk dijadikan contoh baju pesta. Dan mencari
pasangan kerudung yang cocok dengan baju pestaku. Abu-abu.. adalah warna yang
cocok dengan kain baju pestaku yang berwarna biru mendekati warna mint.
Aku memikirkan apa saja yang
perlu aku siapkan untuk acara pernikahan adikku. Baju pesta ada, kerudung ada,
apalagi yah? Oh yah, sepatu. Aku harus beli sepatu pesta. Aku akan membeli
sepatu yang nyaman aku pakai di kaki. Untuk bentuk sepatu, aku akan memilih
yang cocok di kaki dan nyaman aku pakai. Pernah, aku membeli sepatu yang bagus
tapi sepatunya bikin kakiku nggak nyaman sampai akhirnya muncul benjolan kecil
( mata ikan ) di tumitku. Jadi tidak boleh beli sembarang sepatu, itulah kenapa
aku menjadi pilah pilih sepatu. Ah, Aku teringat temanku yang menjual sepatu.
Siapa tahu, aku bisa beli sepatu costum itung-itung mungkin aku bisa PDKT sama
temanku, hihi.
Aku segera meraih handphoneku
untuk menghubungi temanku, Raka namanya. Dia kakak kelasku sewaktu SMA.
Berhubung aku tidak punya nomer kontak dia, jadi aku menghubunginya melalui
instagramnya. Deg-deg… jantungku berdebar kencang.” Tanya apanih yah aku?” aku
menjadi bingung harus memulai chat dengan dia. Lalu ku beranikan diri.
Direct Instagram
Aul : “ Hai kak, jualan sepatu
cewek kah?”
Raka : “ Iyah “
Aul : “ wah, bisa rikues model
sepatunya gak, kak?”
Raka : “ Bisa Aul, model
sepatunya mau kayak gimana?”
Lalu aku mengirimkan contoh yang
aku inginkan, sepatu dengan heels
jenis mule heels.
Aul : “ aku pengen kayak gini
kak, tapi pake heels “
Raka: “ Heels-nya berapa centi?”
Aul : “ 5 cm , aja kak”
Raka : “ ukuran kaki nya berapa?
Biar insole-nya pas di kaki “
Lalu Raka mengirimkan gambar
ukuran insole dengan perbandingan
ukuran kaki.
Aku yang baru tau tentang ukuran
kaki yang ternyata disertai dengan ukuran insole
.
Aul : “ ukuran kakiku 39, kak…
oia, harganya jadi berapa ,kak?”
Raka : “ harganya 230ribu , ul”
Aul : “ oke kak, bayarnya
sekarang atau bisa nanti pas ada barang, kak?
Raka : “ baiknya sekarang ul,
biar bisa langsung masuk bengkel . Oia, sepatunya mau warna apa ? “ Dia
mengirimkan contoh warna sepatu dari gallery shop dari instagramnya.
Aul : “ warnya samain aja kak,
warna khaki / cream. Kalau besok aku bayarnya boleh, kak?
Raka : “ Boleh” , sambil
mengirimkan nomor rekeningnya.
“ jadi insole kaki aulnya berapa
centi? “
Aul : “ ukuran kakiku 39 berarti
24,5 cm panjang kaki nya. Tapi di jadiin 25cm aja kak, biar sepatu cocok di
kaki. Biar gak terlalu kekecilan juga. Sama aku rikues bagian tumit jangan
keras bisa ga , kak?”.
Raka : “di kita mah pake busa
jadi empuk. Nanti sepatunya ama aku di antar ke jalan sukamulya aja ya ga perlu
ongkir berarti”
Aul : “ siap kak, boleh. Btw,
pembuatan sepatunya berapa lama? “. Membaca chat dari Raka, bahwa dia akan
mengantarkan sepatunya langsung, membuatku semakin berdebar. Aku sangat ingin
bisa bertemu dengannya.
Raka : “ paling cepat 10hari,
paling lama 2 minggu”
Aul : “oh oke ,kak.Di tunggu
kabarnya”.
10 Hari kemudian, sepatu
pesananku pun sudah jadi. Aku senang bukan main, selain sepatuku sudah jadi
sesuai harapanku. Akupun bisa bertemu dengan dia yang sudah sejak lama aku
suka. Aku merasa bagaikan seperti putri Cinderella, ada seseorang membawakan
sepatu untukku.
Aku memakai sepatu pestaku tepat
di hari pernikahan adikku. Kakakku dan Mama mengomentari sepatuku, bahwa
sepatunya bagus. Aku semakin senang, rasanya ingin memakainya kemanapun aku
pergi dan tidak ingin aku lepas ingin aku perlihatkan kesiapapun bahwa sepatuku
bagus. “Good shoes take you good places“.
Baru kali ini aku suka berlama-lama memakai sepatu heels biasanya aku pake flat
shoes kemana-mana. Aku berterima kasih pada kak Raka yang sudah membuatkan
aku sepatu cantik ini.
My recent desire
Baru-baru ini, sejak mulai nonton yutub chanelnya org tentang cara nabung ...aku jadi semangat menyisihkan uang gajiku sedikit demi sedikit, gapapa sedikit lama-lama akan menjadi bukit... Nonton orang vidionya tentang bikin budget plan, sinking funds dan bikin bullet journal itu sesuatu yang menginspirasi banget bagiku. yah, dulu aku hanya nonton vidio klip dan lagu aja mending sesekali nonton yang bermanfaat gitu ya yu. Aku ikutin tips dan trick nabung setiap hari gimana caranya, dan mulai budgeting keperluan untuk pengeluaranku apa aja tiap bulan. Kalau dilihat dan dihitung sepintas hasil dari budgeting hanya tersisa sedikit sih gajiku tiap bulan. tapi kalau di atur-atur dan di coba cara nabung tiap hari dari menyisihkan uang jajan 10 rb perhari, aku berhasil menabung. Hore...
Yang semangat ya ayu nabung... biar financialnya siap selalu.
Terus, abis nonton tentang cara mengatur uang. Aku dapat vidio tentang Room tour kontrakan. yang dari rumahnya sederhana tapi terlihat bersih, rapih itu enak di lihat dan nyaman sepertinya. Akupun teringat dulu aku berharap, diberikan hidup yang sederhana aja yang penting kebutuhan terpenuhi. Nanti bila tinggal nya di rumah sederhana tetap bersyukur dan dijaga biar dapat rasa nyaman.
Masih ada lagi keinginanku...
pengen coba bikin bullet journal sendiri yang isinya tentang sinking funds dan nabung sambil bikin vidio tutorialnya..tapi lihat yutuber-yutuber yang desain sendiri harus modal kreatifitas. duh, belum bisa belum pede. Tapi klo ada waktu nanti mau coba dech...
Rabu, 19 Mei 2021
Nyeletuk
Subhanallah..
MasyaAllah tabarakallah...
Kok seneng tiap kali lihat anak-anak (anaknya org) main sama ortu/sodaranya ya. Lihat nya akur dan bahagia..
Jadi pengen berkeluarga..
Yah aamiin.. Suatu saat nanti..
Minggu, 02 Mei 2021
Cerpen
Berbuat
Baik Tanpa Pamrih
Oleh Ayu Auliyah
Sore hari yang cerah, sepulang
kerja aku memandang langit senja yang cerah yang dominan berwarna orange. Aku
terpikir sepulang kantor ingin jalan-jalan mengendarai motorku melewati jalanan
yang berbeda dari hari-hari sebelumnya. Sepertinya bagus juga untukku biar aku
lebih menikmati hari itu dan juga lagian aku sedang patah hati karena orang
yang aku suka tidak menyukaiku, kasihan sekali hariku aku tidak ingin
berlama-lama bersedih.
Sepanjang jalan Martadinata sambil
berkendara aku bersenandung dalam hati, demi menghilangkan rasa sedihku.
TIba-tiba di lampu merah, motorku mati tidak bisa menyala sama sekali padahal
bensin masih sisa setengah. Datang seseorang laki-laki bertubuh tinggi, tegap,
tegas dan berwibawa yang langsung membantuku menstarter motor, berulang kali di
coba tidak juga menyala. Dan akhirnya dia menyerah, lalu menyarankanku membawa
motor ke bengkel terdekat. Akhirnya aku mendorong motorku memutar arah dan
menyebrang. Dari yang aku lihat hanya ada tambal ban, ternyata bukan bengkel. Aku
ketemu seorang satpam yang menanyakanku ada apa dengan motorku, dan datang
seorang driver ojek mendekatiku menanyakanku ada apa dengan motorku. Akupun
menjelaskan motorku tiba-tiiba mati di jalan padahal bensinnya masih terisi.
Driver ojekpun mencoba menstarter
motorku berulang kali tidak juga nyala, memeriksa tombol nyala mesin tetap
tidak berbunyi dan menyala. Akhirnya driver ojeknya menyarankanku untuk ke
bengkel terdekat sambil di dorong pakai motor dan kaki dia. Selama ini aku
belum pernah merasakan naik motor dengan di dorong seperti ini. Sepanjang
jalan, orang-orang melihatku dan juga terkadang aku kena klakson gara-gara
menghalangi jalan. Paling sebel kalau udah seperti itu, emang mereka tidak
melihat keadaanku saat ini. Motorku mogok, dan harus di dorong, mentang-mentang
punya mobil tidak mogok, duh kesel sendiri jadinya aku.
Jam menunjukkan hampir tiba waktu
magrib, jalan yang kita tuju mengarah kearah jalan Laswi, disana banyak
terdapat bengkel, tapi sungguh kita kecewa ternyata bengkel-bengkel di sana
sudah tutup. Kami pun, mencari ke jalan lain.
Pak Driver menanyakanku sebaiknya
kita mencari bengkel di daerah jalan kiaracondong disana ada bengkel. Dan aku
turut meng-iyahkan saja.
Hari sudah malam, senja menghilang
berganti warna menjadi gelap. Akhirnya setelah menempuh jalan kurang lebih 12
kilometer, kami menemukan suatu bengkel motor.
Pak driver ojek, memberitahu kepada
mekanisnya bahwa motorku tidak bisa menyala sama sekali walau sudah di starter
tapi tetap mesin tidak bisa menyala sama sekali.
Driver ojeknya sangat baik, masya
allah rela mendorong motorku dan menemaniku selama motorku diperbaiki.
Semua bagian motor di lepas
diperiksa dan mekanisnya mencari bagian mesin yang mana yang rusak. Oli masih aman,
ternyata yang rusak ada pada bagian kabel listriknya yang kalau kabelnya tidak
ada pelindungnya bisa korsleting listrik dan meledak. Itu sangat berbahaya.
Setidaknya selama satu setengah jam motorku di perbaiki, pak driver masih
menemaniku. Sungguh sangat baik drivernya. Motorku sudah beres di perbaiki,
driver menanyakan apakah aku ada uang untuk membayar ongkos servis motor.
Untung aku bawa uang tabunganku dan cukup untuk membayar ongkos servis. Dan aku
ingin membalas budi dengan memberikannya beberapa lembar uang puluhan ribu
kepada driver ojek, tetapi beliau menolak. Aku bingung, dan mengucapakan terima
kasih banyak banyak banyak sudah mengantarku ke bengkel motor dan menemaniku ,
terima kasih pak Ade semoga diberikan rejeki yang berlimpah, dan pak Ade dan
sekeluarga di lindungi Allah dan sehat selalu dan semoga di balas kebaikainnya
berkali lipat…Aamiin. Doaku dalam hati.
Aku pun pulang ke rumah, sepanjang
jalan aku menangis karena bertemu dengan orang baik yang membantuku, aku
berpikir masih ada orang baik yang membantu dengan ikhlas tanpa meminta
balasan, masya allah … air mataku menetes selama perjalanan pulang.
Aku Bertanya pada Tuhan, kenapa Dia
baik sekali hari ini?, aku teringat apa yang aku kerjakan tadi pagi. Mungkin
sedekah subuh yang sudah aku laksanakan. Subhanallah, Tuhan begitu baik
mengirimkan orang untuk mengantarku ke bengkel kalau tidak ada yang membantuku di jalan entah aku akan
sampai kapan di jalan bersusah payah mendorong motorku sendiri. Maklum, motor
bekas ketika aku baru membelinya, seharusnya aku langsung mengecheck-nya ke
bengkel, mana bagian yang masih bagus dan mana yang perlu diganti.
Kunci
kebahagiaan adalah bersyukur dan bersabar. “Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-ku), maka sesungguhnya azabku sangat pedih”. Kesabaran itu pasti
mengalahkan hari terberat sekalipun. Hanya yang kurang bersyukur yang kalah,
hanya yang kurang mengerti yang putus asa.