Kegabutanku hari ini, mengkhayal sambil nyusun cerita pendek... moga-moga kelar nih cerpen dan happy ending yaa...
Hujan turun
membasahi lapangan sekolah, murid-murid yang tadinya sedang asyik main basket
berlarian menyelamatkan diri dari tetesan air hujan, permainan basket
dibubarkan sesaat, mereka berteduh ke koridor. Sedari tadi aku menyaksikan
permainan basket yang seru banget karena ada kak Dian sedang main basket juga.
Aku duduk di koridor depan lapangan bersama Anggita dan Jeni. Murid-murid yang
tadi bermain basket duduk berteduh di koridor tidak jauh dari tempat duduk
Astrid dan kawan-kawan.
“ Ya hujan,
permainan dihentikan sesaat padahal lagi seru ya?” ucap Jeni.
“ Mau gimana
lagi” jawab Anggita.
Sedangkan
aku sibuk memperhatikan kak Dian yang sedang bercanda dengan temannya.
“ Astrid, ke
kelas yuk bentar lagi bel berbunyi! “ ucap Anggita. Kami bergegas ke kelas. Sedangkan
murid-murid yang tadi bermain basket masih bersantai di koridor. Kak Dian
sepintas melihat kami yang berjalan.
Hujan hari
ini tak kunjung berhenti, langit masih diselimuti langit abu-abu, tapi udara
siang ini tetap sejuk. Waktunya pulang sekolah aku tidak langsung pulang karena
ada latihan teater. Anggita dan Jeni pulang lebih dulu. Masih ada waktu
senggang sebelum latihan dimulai, aku baru inget aku belum solat dzuhur lalu
aku pergi ke mesjid sekolah. Aku mencari space kosong untuk duduk sambil
melepaskan sepatuku. Mesjid lumayan ramai, karena banyak kelas 3 baru keluar
kelas, baru kelar bubar kelas karena ada try out. Banyak SIswa yang mau solat
dzhur terlebih dlu sebelum pulang. Aku bergegas berwudhu dan masuk ke mesjid.
Aku tidak memerhatikan ada kak Dian yang sedaritadi nongkrong di sekitar
mesjid. Seusai solat dzuhur aku langsung mengambil sepatuku dan mencari space
kosong untuk duduk, tapi kelihatannya hanya tersisa sedikit space kosong untuk
duduk, tanpa memperhatikan siapa yang ada disebelahku. Tampaknya cowok,
badannya tinggi dan dia memakai jaket. Aku segera memakai sepatuku. Tiba-tiba
seseorang menyebut nama Dian, orang itu duduk tepat disampingku. Aku kaget, dan
rasanya konsentrasiku memakai sepatu buyar, nyaris salah pasang sepatu, sepatu
sebelah kiri sudah terpasang di kaki kanan, sungguh konyol aku ini.
“ Yan, nanti
kamu mau lanjut kuliah kemana?...eh geser dong, ikut duduk dong!” tanya teman
Dian, yang juga ingin ikut nimbrung duduk di sebelah Dian. Otomatis Dian
menggeserkan posisi duduknya hampir mepet kesebelahku. AKu masih sibuk merunduk
sambil memasang sepatuku yang tadinya salah pasang. Aku tidak sengaja mendengar
percakapan mereka,
“ Sepertinya
mau lanjut kuliah ke universitas negeri di Malang “ jawab Dian dengan yakin.
“ Oh begitu,
kalau akum au kuliah di Bandung aja. Mau ambil jurusan apa? “ tanya teman Dian
penasaran.
Sementara
aku memakai sepatuku dengan pelan-pelan dan sambil nguping pembicaraan mereka.
“ Aku
sepertinya ngambil jurusan teknik informatika” jawab Dian
“ iyah sih,
kamu kan hobby dengan perangkat komputer ,,, mudah-mudahan kita lulus dan masuk
keterima di kampus yang kita inginkan yaa?! “
“ Aamiin “ jawab Dian.
Aku pun
selesai memasang sepatuku, aku bergegas berdiri dengan perasaan deg-degan dan
senang karena mengetahui sedikit informasi tentang dia.
(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar